^^

Bersabarlah, kau hanya sedang berada dalam fase mencintai seseorang yang salah, sehingga kau merasa terluka yang cukup melemahkanmu.

Lihat saja, ketika esok kau telah belajar dari kesalahan, kau akan menemukan fase dimana betapa baiknya Tuhan padamu, mengatur semuanya dengan sebegitu baik, ketika kau menemukan dia yang terbaik dari yang maha baik, untuk kamu yang belajar untuk menjadi lebih baik.

Kamis, 02 Mei 2019

Perihal Pernikahan

Pernikahan (bahasa dalam undang-undang yang berlaku) sedang dan akan selalu ngetrend untuk dibicarakan. "Kapan Menikah?" jadi pertanyaan paling sering diucapkan, bahkan meskipun umurmu belum mencapai puluhan. semua wanita tibatiba berlombalomba siapa menikah duluan, seakan-akan itu jadi tujuan paling utama dalam hidup. percuma kalau kamu profesor atau doktor kalau belum menikah, tugas perempuan itu kasur dan di dapur. miris bukan? laki-laki dituntut segera menikahi perempuannya, tanpa peduli finansial belum memenuhi untuk bekeluarga, rejeki itu nanti bisa dicari (katanya) namun ternyata ga sesimple itu
.
masalah pernikahan ini bukan suatu ajang perlombaan, siapa yang lebih cepat menikah belum menjadi tolak ukur kesuksesan. bagaimana bisa? karena tolak ukur kesuksesan setiap orang itu berbeda-beda, contohnya ada yang ingin berkarier, ada yang ingin menjadi akademisi, ada yang ingin berkelana keliling dunia, ada yang nikah di umur 19taun aja udah dianggap sukses. ini bukan perlombaan, bukan siapa cepat maka ia akan dapat hadiah. hadiah itu kita yang tentuin, tidak perlu khawatir jika umur sudah dianggap tua oleh temanteman gilamu tapi belom punya pasangan, jika belum ada yang tepat kenapa harus cepat-cepat? menikah itu suatu komitmen besar, itu jatuh cinta dengan orang yang sama setiap harinya seumur hidup. jika bukan itu yang kamu cari, liat achievement selama ini.. memang mereka sudah berkelana sebanyak kamu? emang mereka sudah ngapain aja? gausa iri, gausa dengki, gausa kuatir. kamu baikbaik saja.