tag:blogger.com,1999:blog-73369130183828005182024-03-08T12:02:31.979-08:00Sonia Pardede :)Love To Share. More In Here. More In Everywhere ~Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-57932322205992171302020-12-15T08:52:00.003-08:002020-12-15T08:54:21.550-08:008 tahun<div>Sekarang saya paham.</div><div>Alasan saya tidak percaya diri itu kenapa. </div><div>Saya punya trauma.</div><div>Sangat besar. </div><div><br /></div><div>Saya takut sama laki-laki.</div><div>Ketika menginjak usia 8 tahun. </div><div>Saya di bully. </div><div>Bukan bully fisik, tapi verbal. </div><div>Mental saya sakit. </div><div>Hati saya apalagi. </div><div>Mereka menghina setiap hari. </div><div>Menertawakan fisik saya. </div><div>Seorang anak perempuan, yang baru kehilangan seorang ayah, cinta pertama-nya.</div><div>Yang harus terpisah dari keluarga-nya, ibu dan kakak-nya. </div><div>Harus berjuang seorang diri melawan semua penghinaan dari yang disebut "teman". </div><div>Psikis nya hancur.</div><div>Ingin melawan.</div><div>Tapi tidak bisa.</div><div>Saya hanyalah anak pindahan dari kampung.</div><div>Seorang anak yang ingin waktu bisa diputar kembali. </div><div>Ingin merasakan hangatnya keluarga "lagi". </div><div><br /></div><div>Setelah dewasa. </div><div>Dia sudah bekerja.</div><div>Saat pulang bekerja.</div><div>Ada segerombolan laki-laki yang bisa di bilang "sudah" dewasa. </div><div>Yang tidak sepantasnya berkata seperti itu. </div><div>Dan "lagi", mereka menghina tentang fisik. </div><div>Apa salah wajah saya. </div><div>Bukankah allah sudah menciptakan semua makhluk-nya dengan sangat sempurna.</div><div>Kenapa harus menghina. </div><div>Berkata seakan mereka terlalu sempurna. </div><div><br /></div><div>Maaf. </div><div>Terlalu panjang. </div><div>Tapi hati saya lega. </div><div>Bisa menulis ini. </div>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-12312104890625826082020-09-19T23:08:00.004-07:002020-09-19T23:08:57.067-07:00Rintik hujan<p>Siang ini di kota ku sedang turun hujan, angin sepoi-sepoi, membuatku teringat akan kamu yang pernah ada, lalu tidak ditakdirkan untuk bersama. </p><p>Mas, bagaimana kabarmu di surabaya? Apakah baik-baik saja?</p><p>Tidak terasa 2 tahun yang lalu, kita berdua memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang tidak tau arahnya akan kemana.</p><p>Ku simpan semua kesedihan, kekecewaan dan sedikit kemarahan untukmu dan "keluargamu". Jangan khawatir aku sudah memaafkan kejadian itu semua. </p><p>Saat itu, tidak ku pikirkan matang-matang saat menerima mu kembali, kuberi kesempatan kedua kali, tapi tetap saja bukan, tidak ada perubahan untukku diterima di keluargamu. </p><p>Aku memang bodoh, egois, keras kepala.</p><p>Entahlah, hari ini tiba-tiba saja aku teringat kembali "memori" yang pernah kita lewati. </p><p>Ah sudahlah...</p>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-45405219140521643292020-09-18T08:06:00.002-07:002020-09-18T08:06:25.749-07:00Untukku saat ini<p>Aku tau ini tidak mudah untuk kamu hadapi, tapi bukankah ini semua salah satu keinginanmu sendiri? Ini tidak berat. </p><p>Kamu sudah pernah menghadapi masalah yang lebih berat lagi, bukan?</p><p>kau pikul sendiri masalahmu, kau selesaikan sendiri semua masalah mu dari dulu, entah tentang dirimu, hubungan percintaan mu atau keluargamu.</p><p>Kamu harus yakin, apapun yang sudah terjadi tentang hidupmu, jangan pernah sekalipun kamu mengeluh. Bersedih boleh, tapi jangan terlalu lama. </p><p>Dengan keaadaanmu sekarang, kamu sudah bisa melihat sekelilingmu.</p><p>Merekalah yang akan selalu ada, bahkan disaat kamu tidak ceritapun, mereka ada. </p><p>Bukankah kamu selalu yakin, akan ada kebahagiaan setelah masalah ini.</p><p>Beristirahatlah sebentar, tenangkan pikiranmu dan badanmu. </p><p>Aku tau kamu selalu memikirkan ibumu. Kamu selalu memikirkan bagaimana jika ibumu "seperti ini" atau "seperti itu". jangan dipikirkan. Ibumu tidak mempermasalahkan itu. Ibumu bahagia.</p><p>Apapun yang saat ini sudah terjadi. Percayalah. KAMU BISA. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Jakarta, 18 September 2020</p><p>SP</p>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-10878643700447034662019-11-27T00:36:00.001-08:002020-09-18T08:07:01.578-07:00KomaSaya sudah berada dititik yang tak seharusnya di tanyakan, karena mau menjadi koma pun akan bermakna beda dan lebih tidak akan bermakna.<br />
Takut akan ada tanya memanggil, akan tetapi saya akan selalu berusaha untuk melihat titik, agar makna selalu sama.<br />
Maaf koma, kali ini saya tidak ingin bersahabat dengan kamu.<br />
Terima kasih untuk semua-nya.<br />
Akan ada dimana seru itu di mulai dan di kurung di akhiri terima kasih banyak.<br />
Love.Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-71805058910030404962019-11-19T18:29:00.001-08:002019-11-19T18:29:37.970-08:00mama ku bilang :Dari pahlawanku ini aku belajar banyak hal. Belajar tentang terus
bersyukur meskipun apa yang kita harapkan tak selalu sama dengan yang
kita terima. Belajar tentang harapan yang akan tetap jadi harapan, jika
kamu tidak melakukan apa-apa (tidak ada hal yang didapatkan dengan
cuma-cuma dalam hidup). Belajar tentang semua manusia bernilai sama,
jangan pernah merasa kecil karena kau datang dari keluarga kurang mampu.
Jangan malu karena tubuhmu tidak seperti gitar Spanyol yang
dielu-elukan orang di luar sana. Semua orang sangat berharga dan semua
orang berhak memiliki mimpinya sendiri, dan mencintailah dengan segenap
hati, karena sesulit apa pun masalah dengan pasanganmu kelak, kau tetap
punya alasan untuk bertahan. :)Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-68161141990025585692019-05-02T00:15:00.001-07:002019-11-19T18:30:14.394-08:00Perihal Pernikahan<div style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: #666666;"><span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto; color: #cccccc; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10pt;">Pernikahan (bahasa dalam undang-undang yang
berlaku) sedang dan akan selalu ngetrend untuk dibicarakan. "Kapan
Menikah?" jadi pertanyaan paling sering diucapkan, bahkan meskipun umurmu
belum mencapai puluhan. semua wanita tibatiba berlombalomba siapa menikah
duluan, seakan-akan itu jadi tujuan paling utama dalam hidup. percuma kalau
kamu profesor atau doktor kalau belum menikah, tugas perempuan itu kasur dan di
dapur. miris bukan? laki-laki dituntut segera menikahi perempuannya, tanpa peduli
finansial belum memenuhi untuk bekeluarga, rejeki itu nanti bisa dicari
(katanya) namun ternyata ga sesimple itu</span><span style="color: #cccccc; font-size: 10.0pt;"><br style="word-spacing: 0px;" />
</span><span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto; color: #cccccc; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10pt;">.</span><span style="color: #cccccc; font-size: 10.0pt;"><br style="word-spacing: 0px;" />
</span><span style="background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto; color: #cccccc; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10pt;">masalah pernikahan ini bukan suatu ajang
perlombaan, siapa yang lebih cepat menikah belum menjadi tolak ukur kesuksesan.
bagaimana bisa? karena tolak ukur kesuksesan setiap orang itu berbeda-beda,
contohnya ada yang ingin berkarier, ada yang ingin menjadi akademisi, ada yang
ingin berkelana keliling dunia, ada yang nikah di umur 19taun aja udah dianggap
sukses. ini bukan perlombaan, bukan siapa cepat maka ia akan dapat hadiah.
hadiah itu kita yang tentuin, tidak perlu khawatir jika umur sudah dianggap tua
oleh temanteman gilamu tapi belom punya pasangan, jika belum ada yang tepat kenapa
harus cepat-cepat? menikah itu suatu komitmen besar, itu jatuh cinta dengan
orang yang sama setiap harinya seumur hidup. jika bukan itu yang kamu cari,
liat achievement selama ini.. memang mereka sudah berkelana sebanyak kamu?
emang mereka sudah ngapain aja? gausa iri, gausa dengki, gausa kuatir. kamu
baikbaik saja.</span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal">
<h4>
<span style="background-color: #666666;"><br /></span></h4>
</div>
<h4>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--></h4>
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-92028753836128593742019-01-02T22:35:00.001-08:002019-01-02T22:35:49.495-08:00Untitled 2019<span style="color: #cccccc;">Bila saat itu tiba dan saat kau tak merasa sanggup melewati masalahmu,
ingatlah kau tak pernah sendiri, ingatlah setiap masalah yang sudah kau lewati,
ingatlah bagimana ibu yang selalu mengupayakan yang terbaik untukmu,
ingatlah setiap harapan dari Ibu yang selalu digantungkan padamu. Jangan mudah menyerah, tak ada hidup tanpa masalah. </span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Maaf, untuk saat ini, aku sendiri tidak bisa memberimu banyak, yang aku bisa beri saat ini hanya dukungan dan motivasi agar kamu tetap kuat. <br /> </span><br />
<span style="color: #cccccc;">kamu sudah melalui fase itu terlalu banyak, tenanglah semua itu
tidaklah seburuk yang kamu pikirkan. Berhentilah mengeluh dan
membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, percayalah kamu bisa
jauh lebih hebat dari mereka, mungkin bukan saat ini tapi nanti, yang
terpenting adalah usaha dan doamu pada-Nya.<br /><br />Sekali
lagi berhentilah mendanding-bandingkan dirimu dengan orang lain (salah
satu kebiasaan burukmu). Mereka semua punya masalah yang sama denganmu
atau mungkin saja jauh lebih berat dari pada masalahmu, yang membedakan
hanyalah bagaimana cara kamu menyikapi masalah tersebut. Jangan pernah
segan untuk berbagi cerita, jangan pernah ragu untuk
mengungkapkan segala asamu. Jika kau rasa tak bisa untuk berbagi
dengan yang lain, datanglah padaNya, Ia yang Maha Kuasa. berceritalah padaNya,
ungkapkan segala yang kau rasa padaNya, satu yang harus kau tahu,
sebesar apapun masalahmu ia takkan melebihi besarnya Sang Maha Pencipta. </span><br />
<span style="color: #cccccc;">Saat kau datang pada-Nya percayalah Ia akan memelukmu. Ia tak akan
pernah mengabaikanmu. Ia akan selalu mendengarkanmu. Ia secara tak
langsung akan membantumu melewati setiap kerikil hidupmu.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Selain itu ingatlah selalu masih ada Papa yang akan selalu menjaga-mu,
ingatlah selalu memohon restu untuk setiap hal yang akan kau lakukan.
yakinlah beliau tak akan pernah mengabaikan-mu yang sangat ia sayang.
Walaupun raga tidak berjumpa tapi tidak dengan jiwa. :)<br /><br />Yang
terakhir ingatlah ia yang tak pernah absen dalam setiap momen dalam
hidup-mu, ia yang akan tetap menerima-mu seberapapun buruknya
kondisi-mu. Wanita kuat yang dikirim Tuhan untuk-mu, Ibu. Jangan
pernah lupa padanya, seberapa sibuk dan jauh pun kamu dalam setiap hal,
ingatlah untuk terus meminta restu dan doanya. Itu adalah salah satu mantra paling
ajaib di dunia .</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Sekali lagi, tetaplah berjuang walau kau hanya sendirian.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Berjanjilah untuk selalu kuat.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">dan Berjuanglah untuk harapan-harapan yang sudah kamu buat.</span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-11081154030999129312018-12-26T23:54:00.004-08:002018-12-26T23:54:47.391-08:00Tidak sebandingSelagi saya bisa dan mereka ada.<br />
Saya hanya ingin Membahagiakan mereka.<br />
Bicara soal lelah, sanggup atau tidak sanggup,<br />
itu tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan terhadap saya sampai detik ini.<br />
tetaplah berada di sisi saya, jika saya jatuh lagi, mohon tetap berdiri disini. <br />
<br />
<br />
Jakarta, 1218<br />
SDDPSonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-34555476143010839392018-04-30T01:12:00.000-07:002018-04-30T01:12:56.535-07:00Jangan takut untuk kembali<span style="color: #cccccc;">Aku Tahu . .</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Kau mungkin tak takut untuk melangkah</span><br />
<span style="color: #cccccc;">dan kaupun tak takut untuk kembali..</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Karena sekarang kau yang sedang menikmati rasa apa yang ada pada dirimu</span><br />
<span style="color: #cccccc;">kau sedang menikmati waktu yang berjalan adanya..</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Kau Tahu . .</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Kadang waktu harus diberi ketentuan, agar mudah dimengerti, saatnya harus kemana.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Dengarkan Aku . .</span><br />
<span style="color: #cccccc;">jangan takut untuk pulang dan kembali</span><br />
<span style="color: #cccccc;">meski sudah banyak keterlanjuran, kekecewaan dan luka</span><br />
<span style="color: #cccccc;">tapi dalam hati, kau masih seseorang yang diperdulikan.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Jujur. ini sakit. ini mengecewakan.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">ketika harus melihat kamu bahagia, tapi menimbulkan kehancuran.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">ketika harus melihat kamu tertawa, tetapi berujung dengan cerita negatif.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">aku bisa apa?</span><br />
<span style="color: #cccccc;">saat kamu sudah mengukir cerita indah, menurutmu.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">tapi menjadi cerita buruk untuk yang mengetahui.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">sudah mendoakan. sudah.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">bahkan jauh sebelum kamu menutup pintu untuk lari ke tujuan lain.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">tapi nyatanya, satu tujuan itu membuat kamu terpukau daripada ratusan nasihat dan doa untuk kesuksesanmu.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Jangan pernah takut untuk kembali, jika mau perbaiki.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">masih banyak yang akan membantu-mu kembali bangun, wahai perisai yang kokoh.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-18277856634982962282017-11-15T18:18:00.001-08:002017-11-15T18:18:14.401-08:00Setiap Akan Tidur, Aku Selalu Berdoa Agar Kau Datang di Mimpiku<span style="color: #cccccc;">Mengingat wajahmu saja air mata sudah menetes dengan deras apalagi bila
harus mengingat dan mengenangmu. Namun apalah daya, rindu itu semakin
melambung tinggi, tak sanggup aku pendam sendiri. </span><br />
<span style="color: #cccccc;">Sejak kepergianmu
di umur 8 tahunku dulu, karena penyakit jahat yang menyerangmu membuat
aku tak kuasa menahan rindu ingin bertemu. Papa, kedua anakmu kini
sekarang telah dewasa. Abang si anak pertama papa sudah menjadi ayah dengan mempunyai 1 anak laki-laki yang mirip denganmu. Sedangkan aku masih
dalam proses menempuh pendidikan dengan penuh semangat agar kau bangga
di atas sana.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Pah, Mama baik-baik saja, kami bertiga selalu merindukanmu di sini. Mama bekerja untuk kami dan berperan ganda sekaligus. Kadang ia menjadi Papa
yang berkeringat lelah menghidupi kami. Kadang ia menjadi Mama yang
selalu memberikan kasih sayang tak pernah henti. Pah, apakah kau juga
rindu denganku? Kenapa kau tak ingin bertemu denganku?<br /><br />Aku sadar
akan kehilanganmu, tapi yang aku harapkan adalah agar kau menemuiku,
sekali saja pun tidak apa-apa. Setiap ingin tidur aku selalu berdoa agar
kau datang dalam mimpiku, aku berdoa agar kau mendengar di atas sana.
Tapi mengapa kau tidak datang, Pah?<br /><br />Mengapa? Apa kau tidak
sayang lagi denganku? Hampir 15 tahun sudah kau pergi, selama itu kau
juga tidak pernah lagi mewujudkan keinginanku. Pah, aku hanya ingin
satu hal saja, agar d itidur malamku yang panjang, kau menemaniku walau
lewat mimpi saja, hanya itu pah. Apakah susah? Aku mohon, jangan
biarkan aku tenggelam dalam rindu ini. Tetesan air mata yang selalu
menggambarkannya di setiap malam sunyi tanpa seorang pun, tetap saja
hanya itu keinginanku, aku ingin bertemu.<br /> </span><br />
<span style="color: #cccccc;">Pah, aku pernah
dibuat sakit hati oleh seorang lelaki, yang pernah berkata bahwa dia
akan mencintaiku hidup dan mati. Ia berikan segala harapan serta janji
manisnya kepadaku. sepertinya dulu aku adalah perempuan kecil yang masih polos pah. Aku
mempercayai semua yang diutarakannya. Namun, semua hal itu hanya
kebohongan.<br /><br />Setelah dia hadir, membuatku jatuh dan mencinta,
setelah aku selalu memprioritaskan dia, setelah aku berbahagia, dia
lenyapkan semua dengan dusta semata. Dia pergi tanpa memikirkan
keadaanku seperti apa, saat itu aku rapuh, pah. Aku berdiri di pinggir
jalan dengan pandangan kosong, aku tak ingin pulang ke rumah, aku takut mama mengetahuinya. <br /><br />Air mata tumpah sangat parah,
hatiku sakit, pah. Saat itu aku hanya perlu sandaran dari sosok
laki-laki yang tulus mencintaiku apa adanya, yaitu papa.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Bagaimana
mungkin papa bisa menjadi temanku lagi, sementara papa sudah tidak ada?
Aku semakin menangis pah, luka hati yang paling terdalam bukan sekadar
telah tergores, namun telah tertusuk hingga hancur. <br /><br />Setelah
kejadian itu, aku takut untuk jatuh cinta, pah. Aku takut akan laki-laki
yang terlalu memandangiku dengan penuh arti. Aku takut akan laki-laki
yang selalu mengatakan dusta. Aku takut akan laki-laki yang selalu
memperhatikanku. Aku takut akan laki-laki yang menyatakan cinta dan aku
takut akan laki-laki yang berkata akan selalu melindungiku, pah. Entah
sampai kapan aku merasakan ketakutan ini.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Tapi aku sadar, cinta yang tepat tidak akan datang dengan cepat.
Aku yakin, saat aku rapuh kemarin, kau menangis sedih di atas sana.
Hapuslah air matamu, pah. Putrimu sekarang tidak apa-apa, justru
sekarang menjadi lebih kuat dan dapat berpikir dewasa. Karena pengalaman
telah banyak mengubahku, jangan bersedih lagi, pah. <br /><br />Sekarang
aku bisa tertawa lepas, aku memiliki banyak teman yang menghapus duka.
Aku akan sukses, pah. Aku akan buat mama bangga, aku sangat mencintai mama
sama halnya dengan aku mencintaimu. pah, kadang aku suka cemburu,
melihat teman-teman yang di jenguk dan selalu diperhatikan papa nya
saat berada di pesantren. Aku duduk termenung di kamar dan
berusaha untuk tidak menangis. </span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br />Pah, aku pernah mendengar seorang
teman dekatku sedang berbohong dengan ayahnya. Aku sedih sekali,
mereka diberikan kesempatan untuk hidup bersama ayahnya namun
disia-siakan. Oh iya, pah, aku pernah mendengar, “Selangkah anak
perempuannya keluar rumah tanpa menutup aurat, selangkah pula ayahnya
menuju ke neraka." Pah, ketahuilah, meskipun aku belum sempurna dalam
menjalankan ibadah, aku akan berusaha untuk taat, kututup aurat dengan
ikhlas untuk menjalankan kewajibanku dan untuk menjagamu lewat sini.
Karena hal ini dan doa terbaik yang dapat kuhadiahkan untukmu, pah.
Dimana pun kau sekarang, kau tetap di hati dan selalu kusayang.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br />Papa, keinginanku masih sama seperti yang dulu dan tak akan pernah berubah, aku masih mengharapkan hadirmu dalam mimpiku, pah.<em> I'm never stop loving you, dad</em>.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"> </span><span style="color: #cccccc;"><br /></span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-62278720556378680932017-10-29T21:09:00.000-07:002017-10-29T21:09:31.430-07:00Kamu <span style="color: #cccccc;">Kamu terbiasa berpura-pura menjadi seseorang yang selalu ceria, berperilaku jika hidupmu berjalan sempurna, tingkahmu gembira.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Kamu selalu terlihat tegar, agar orang lain tidak sungkan membagi ketakutan.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">kamu selalu terlihat kuat, menyembunyikan penat.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Kamu selalu terlihat tenang, hingga saat kamu jatuh, tak kuat bertahan, tidak ada yang cukup memperhatikan.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Kamu selalu berusaha terjaga, menjadikan dirimu sebagai seorang yang siap sedia mendengarkan segala keluh kesah.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Menyelam dan berusaha menyelamatkan orang lain yang tenggelam, meski tanpa sadar membuat dirimu sendiri makin jauh dari permukaan.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Sebenarnya kamu sendiri kebingungan mencari seseorang yang mau mendengarkanmu- berbagi kegelisahan.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Sebenarnya kamu-pun sendiri kebingungan, menyimpan segalanya sendirian.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Iya? Iya. </span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-69728566852269620922017-05-08T21:39:00.000-07:002017-05-08T21:39:30.314-07:00Pesan Untuk Diriku di Masa yang Akan Datang: Bertahanlah..<span style="color: #cccccc;"><i>Dear, aku..</i></span><br />
<br />
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Bagaimana kabarmu? Masih cukup sehatkah
untuk berpikir optimis? Masih jernihkah matamu menatap masa depan yang
lebih positif? Aku harap iya, karena jika tidak maka sia-sialah aku
bertahan hingga kini.</span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Awalnya, aku ingin menulis untuk kita di
masa lampau. Tapi kupikir, untuk apa? Toh surat ini tidak akan sampai
padanya. Karena mesin waktu belum tercipta untuk bisa membawa pesan dari
ku untuk aku yang lama. Jadi kuputuskan menuliskannya untukmu, untuk
kau, aku yang berada jauh di depan. Semoga kau tidak cukup bodoh untuk
mengabaikan masa lalu, atau bahkan terlalu terikat seperti aku saat ini.</span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Aku
di masa depan, cerita yang ingin ku muat begitu banyak. Hal-hal yang
mungkin nantinya kau akan lupa, tapi aku tak punya cukup tinta dan
tenaga untuk menuliskannya. Lagipula, jika kau melupakannya kurasa itu
adalah pilihan yang kita buat bersama, karena yang tersisa cukup
berharga untuk kita jaga. Tapi aku di masa depan, baiknya pilahlah
dengan hati-hati apa yang hendak kau lupakan. Karena tak semua kisah
sedih itu tidaklah berguna hingga harus dihapus. Bagaimanapun juga,
setiap kejadian membentuk pribadi kita hingga sekarang bukan?</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"> </span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Seperti yang kukatakan, aku tidak sanggup bercerita, jadi biarkanlah
aku memberikan petuah. Aku tahu kau keras kepala karena akupun begitu,
maka dari itu aku menuliskan ini. Karena jika bukan aku, siapa lagi yang
akan kau dengar?</span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Jadi, aku, tolonglah jaga kesehatan. Makan yang
banyak, minum minimal seliter sehari, kalau bisa juga tolonglah
berolahraga. Aku berusaha untuk membiasakannya sekarang, agar kau tak
berat menjalankannya nanti. Ingatlah untuk tak merajuk setiap kau tidak
mendapatkan apa yang kau mau, aku tahu itu sulit, sekarangpun aku masih
belum bisa membiasakan diri, tapi kuharap di masa depan nanti kau jauh
lebih dewasa daripada aku.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"> </span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Aku yang modern, pintaku janganlah kau
mudah menyerah seperti aku saat ini, yang membiarkan hal-hal berharga
dalam hidupku terlepas dari tanganku karena tak kuat menjaga. Tidakkah
kau ingat hari ini? Bagaimana rasanya penyesalan datang padaku dalam
rasa yang perih? Jadi kumohon, apapun yang terjadi janganlah hilang
harapan. Karena memiliki itu gampang, tapi menjaga itu sulit. Lalu aku
yang nanti, janganlah juga kau takut untuk melangkah ke depan, meskipun
rasa takut dari masa lalu membayangi atau trauma masa kecilmu masih
mengikat. Aku, akan berusaha untuk mengatasinya, memudahkanmu agar bisa
melanjutkan dengan lebih baik. Tapi jika aku tak berhasil, maka kumohon
ingatlah kata-kataku itu.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Terakhir, aku yang nantinya menjalani mimpiku, aku berharap surat ini
akan kau baca dalam senyum. Menganggap bahwa ini hanyalah kenangan masa
lalu di tengah keputusasaan untuk menginginkan pribadi yang lebih baik.
Kuharap, kau membawa diri kita jauh menuju kebahagiaan, dan kuharap
mimpi-mimpi yang kurajut bisa kau nikmati dalam masa tua yang indah.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"> </span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Aku
mencintai diriku, masa lalu, dan mungkin kau di masa yang akan datang.
Maka ku harap kaupun begitu, hingga mampu menjaga diri kita. Tetaplah
semangat, dan yakinlah apapun yang terjadi matahari akan tetap terbit,
jadi melangkahlah tanpa takut. Jangan menyesal terhadap keputusan apapun
yang kau ambil, tapi hadapilah semua konsekuensinya. Maka itu
berpikirlah dengan hati-hati jangan terburu-buru, waktu tak pernah
mengejarmu itu hanya ketakutanmu yang menuntut.</span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Dan aku di masa yang tak bisa kubayangkan, terimakasih karena sudah bertahan.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"> </span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"> </span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"><i>Salam, </i></span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"><i> </i></span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"><i> </i></span></h4>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;"><i>aku yang tak berharap kau rindukan.</i></span></h4>
<br />Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-21782509333780999082017-01-02T23:06:00.002-08:002017-01-02T23:06:22.094-08:00Rindu Kegalauan<span>"Kadang-kadang, aku mau tiba-tiba ninggalin kamu gitu aja<br />kayak kamu ninggalin aku.<br /><br />Aku mau lupain kamu<br />Aku mau—sekali, sekali saja—kamu yang merindukan aku.<br /><br />Tapi gak mungkin, ya?<br /><br />Kalau pada akhirnya aku pergi, kamu gak akan berusaha mencari<br />Kalau aku berhasil lupa, kamu juga gak akan peduli<br /><br />Kamu tidak akan pernah merindukan aku, seperti aku merindukan kamu.<br /><br />Karena hanya aku yang berjuang,<br />hanya aku yang berusaha.<br /><br />Karena sejak awal, hanya aku yang jatuh cinta." </span><br />
<span><br /></span>
<br /><span>"Kamu adalah kesalahan yang tak kusesali"</span><br />
<br />
<br />
<span> </span><span>"Aku menemukan kebahagiaanku dan kesedihanku secara bersamaan.<br /><br />Ku temukan kau tengah berada dititik bahagiamu, membuat ku merasakan kebahagiaan itu. Namun kurasakan pedih setelahnya,<br /><br />karena kau bahagia bukan karena aku."</span><br />
<br />
<br />
<span> "</span><span>bahkan bayangmu bingung untuk aku ungkapkan sebagai kebahagiaan atau air mata."</span><br />
<br />
<br />
<span><span>"Kamu tidak akan menemukan aku di sosok manapun... selamat melepas dan mencari"</span></span><br />
<br />
<br />
<span><span>Jakarta,03012017</span></span><br />
<span><span>SDDP </span> </span><br />
<br />
<br />
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-52361011799028278052016-09-08T23:24:00.002-07:002016-09-08T23:25:11.378-07:00Pada Akhirnya<h4>
<span style="color: #cccccc;">"Di khianati memang sakit, kecewa, dan sulit untuk di maafkan" </span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk memikirkan dia, tetapi dia memikirkan nya.<br />Seberapa banyak usaha yang kita kerjakan untuk meyakin kan dia, tapi dia meyakinkan nya.<br />Lelaki pintar, tampan, dan mapan akan sia-sia dan tidak ada harganya bila senang bermain hati😊.<br />Hidupnya penuh sandiwara.</span></h4>
<h4 class="streamItemContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Memang
berat awalnya mengikhlas kan seseorang yang pernah menjadi bagian
penting di dalam hidup kita, tapi untuk apa di pertahankan jika
kehadirannya membawakan duka,.<br />Karena pada akhirnya, yang ber khianat akan selalu menyesal .</span></h4>
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-52229508878501574702016-04-10T23:23:00.000-07:002016-04-10T23:23:26.495-07:00Kali ini, Aku Benar-benar Ingin Menutup Hati untuk Sementara !<span style="color: #cccccc;">Mungkin satu-satunya jalan agar hati ini bisa sedikit lebih tenang. </span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Setiap manusia pasti mencapai satu titik jenuh bila memperjuangkan sesuatu dengan susah payah tapi hasilnya nol besar.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Ya, itulah yang saat ini aku rasakan…</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Aku mencapai satu titik jenuh setelah lelah memperjuangkan satu hal, “cinta”…</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Entah siapa yang salah, aku yang terlalu naïf menelan bulat-bulat
setiap rayuan dan kata-kata manis dari mereka, atau mereka yang memang
senang membuat wanita melayang dan menghempaskannya begitu saja?</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Entahlah…
yang aku tahu, wanita akan tertarik pada pria yang mampu membuatnya
nyaman. Dan mungkin sekarang di dunia ini sudah banyak pria yang pandai
membuat para wanita tertarik dengan semua rayu manisnya. Dengan
pandainya mereka datang saat aku sedang terpuruk karena di khianati
orang terkasihku. Mereka datang dengan bermodalkan tisu dan pundak untuk
aku bersandar.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Sekali, aku disakiti oleh pria yang sangat aku
sayang. Dia meninggalkanku disaat rasa ini sudah tumbuh begitu dalam.
Aku jatuh, aku sakit, aku merasa menjadi wanita yang bermuka paling
jelek di dunia ini. Sampai akhirnya pria yang kedua datang menyodorkan
sebuah tisu untuk menghapus air mataku, memasang kedua telinganya untuk
mendengar semua keluh kesahku hingga tiba saatnya aku pun jatuh ke
tangannya, pria yang kedua. Awalnya memang indah, dia bak seorang
pangeran yang dikirim Tuhan khusus untuk merangkulku, mengembalikan
semangatku yang pernah pudar, memapahku untuk kembali berjalan.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Ke
dua kali, tak ada angin, tak ada hujan. Pria kedua pergi dengan alasan
ingin kembali ke pelukan wanitanya yang dulu, sebelum aku. Tuhan,
rasanya ingin teriak. Kenapa ?? baru saja kemarin dia menjadi sosok
malaikat pelindungku, secepat inikah dia berubah menjadi sosok yang
sangat menjijikan. Sekali lagi aku merasakan itu. Aku merasa menjadi
wanita yang bermuka paling jelek di dunia ini, LAGI. Waktu demi waktu
berlalu, tak terasa aku menyendiri sudah beberapa tahun. Aku sudah
sembuh, aku sudah bangkit dari keterpurukan itu. Aku menjadi seorang
wanita periang, mengisi sela waktu dengan kegiatan yang bermanfaat..</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Sampai
suatu hari, ada seorang teman yang ingin mengenalkanku pada seorang
pria. Aku rasa tidak ada salahnya kalau untuk sekedar berteman. Kami pun
berkenalan sampai akhirnya mengenal satu sama lain. Kami mengobrol,
bercanda, saling melemparkan perhatian satu sama lain. Dan akhirnya dia
pun menyatakan cinta. Aku tidak dengan mudah menerimanya. Ku berikan dia
penjelasan, aku ceritakan semua pengalaman pahitku saat menjalani
hubungan sebelum-sebelumnya. Dia pun berkata “Belajar dari kegagalan itu
lebih baik daripada tidak sama sekali”. Aku dan dia masih lancar
videocall, bbm, telepon, saling berkabar karena memang tempat dia
tinggal lumayan jauh dari tempatku. Sambil berjalan aku mulai
mempertimbangkan ucapannya itu. Dan alasan lain yang membuat aku
mempertimbangkannya, dia memasang fotoku di profil bbmnya, lengkap
dengan namaku di statusnya. Dengan masih diselimuti rasa takut, aku
mulai menerimanya. Seperti pasangan lainnya kita jalan-jalan, dia sangat
memanjakanku. Sampai pada saatnya…</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Ke tiga kali, aku dijatuhkan
lagi. Aku dihempaskan begitu saja. Dia berjalan memunggungiku tanpa
sepatah kata putus atau maaf sedikitpun. Aku yakin tangannya masih
berfungsi dengan normal, begitu juga dengan matanya. Aku pikir apa
susahnya memberikan penjelasan sebelum pergi? Ah sudahlah, mungkin sudah
jalannya harus seperti ini.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Tapi kali ini aku tidak merasakannya,
aku tidak merasa menjadi wanita yang bermuka jelek lagi. Aku mulai
berpikir positif. Mungkin kali ini aku harus benar-benar beristirahat
dari cinta-cintaan yang banyak jenis dan trik permainannya. Kali ini aku
paham, mungkin Tuhan ingin aku menjadi wanita kuat. Kali ini aku
fokuskan diriku untuk memperjuangkan keluarga, karir, dan studi ku.</span><br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><span style="color: #cccccc;">Ku tutup hatiku sementara, setidaknya sampai luka ini kering dan
pastinya sampai ada seseorang yang datang padaku tidak sendiri, tapi dia
membawa rombongan keluarganya untuk melamarku… semoga…</span><!--more--><span style="color: #cccccc;"></span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;"></span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0Jakarta, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia-6.2087634 106.84559899999999-6.4613213999999992 106.5228755 -5.9562054 107.16832249999999tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-82704271945557395752016-04-06T22:07:00.003-07:002016-04-06T22:07:38.171-07:00Dikecewakan<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Kembali
kepertanyaan awal. Jika ia yang kamu cinta lebih bahagia tanpa adanya
dirimu, apakah kamu mau meninggalkannya? Susah memang, namun bukan
berarti tak bisa. Toh esensi meninggalkan dan ditinggalkan adalah
"berbahagia lah tanpa" ,bukan "bersedih dengan"</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Saya
belajar banyak, banyak sekali, menerima walau tak diterima , merelakan
pergi ia yang meninggalkan saya pergi, ikut berbahagia saat ia yang saya
cinta berbahagia tanpa saya. Dan diakhir paragraf ini, saya menjawab tersebut dengan, "Iya, saya akan pergi, Berbahagia lah kamu
tanpa saya"</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">"I will learn to love again. I will learn to love , I will learn"</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">If something is destined for you never in million years it will be for somebody else</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Be brave :)</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<br /></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">PS : Ini cuma ungkapan kata yang sedikit terpendam </span></div>
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-87354514931931612432016-04-05T11:01:00.000-07:002016-04-04T21:02:29.901-07:00Berlari Saja<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Berlari Saja,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Hingga kakimu tak sanggup berlari.</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Berlari Saja,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Hingga tenagamu terkuras habis.</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Berlari Saja,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Hingga tubuhmu oleng dan tersungkur.</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Berlari Saja,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Hingga dirimu lupa caranya berjalan.</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></span>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Berlari Saja, Lagi</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Karena secepat apapun kau berlari dan sejauh apapun kau berlari,</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Jika nyata-nya aku yang menjadi tujuan terakhirmu,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Aku akan tetap disini, Berdiri, Mengulurkan Tangan,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Menjadi tempat istirahatmu.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Karena Nyatanya,</span></span><br />
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Berlari tak akan merubah takdir sekecil apapun.</span></span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0Jakarta, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia-6.2087634 106.84559899999999-6.4613213999999992 106.5228755 -5.9562054 107.16832249999999tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-41868866170304000472016-04-01T11:09:00.000-07:002016-03-31T21:08:38.690-07:00Mungkin, aku terlalu berharap banyak<span style="color: #cccccc;">Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan</span><br />
<span style="color: #cccccc;">lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan</span><br />
<span style="color: #cccccc;">tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Hitam dan</span><br />
<span style="color: #cccccc;">putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di</span><br />
<span style="color: #cccccc;">hatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib</span><br />
<span style="color: #cccccc;">dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Aku
menjadi takut kehilangan kamu. Siksaan datang bertubi-tubi ketika
tubuhmu tidak berada di sampingku. Kamu seperti mengendalikan otak dan
hatiku, ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. Aku sulit jauh darimu,
aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. Napasku akan tercekat jika
sosokmu hilang dari pandangan mata. Salahkah jika kamu selalu
kunomorsatukan?</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Tapi... entah mengapa sikapmu tidak
seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak
setajam tatapan mataku. Adakah kesalahan di antara aku dan kamu? Apakah
kamu tak merasakan yang juga aku rasakan?</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Kamu
mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak
pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan
air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi
tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu?
Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa
jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah?</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Janjimu
terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu
tepati. Begitu sering kamu menyakiti, tapi kumaafkan lagi berkali-kali.
Lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu. Pandanglah aku yang
mencintaimu dengan tulus namun kau hempaskan dengan begitu bulus.
Seberapa tidak pentingkah aku? Apakah aku hanyalah persimpangan jalan
yang selalu kau abaikan – juga kautinggalkan?</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Apakah
aku tak berharga di matamu? Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ikut
aturanmu? Di mana letak hatimu?! Aku tak bisa bicara banyak, juga tak
ingin mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. Aku tak berhak
berbicara tentang cinta, jika kauterus tulikan telinga. Aku tak mungkin
bisa berkata rindu, jika berkali-kali kauciptakan jarak yang semakin
jauh. Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawa namamu dalam
percakapan panjangku dengan Tuhan.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Sadarkah jemarimu
selalu lukai hatiku? Ingatkah perkataanmu selalu menghancurleburkan
mimpi-mimpiku? Apakah aku tak pantas bahagia bersamamu? Terlau banyak
pertanyaan. Aku muak sendiri. Aku mencintaimu yang belum tentu
mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Aku
bukan siapa-siapa di matamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa.
Sebenarnya, aku juga ingin tahu, di manakah kauletakkan hatiku yang
selama ini kuberikan padamu. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak
mau tahu soal rasa penasaranku. Siapakah seseorang yang telah beruntung
karena memiliki hatimu?</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Mungkin... semua memang salahku.
Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa
menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku bertumbuh
melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi
juga sebagai seseorang yang bergitu bernilai dalam hidupku.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Namun,
semua jauh dari harapku selama ini. Mungkin, memang aku yang terlalu
berharap terlalu banyak. Akulah yang tak menyadari posisiku dan tak
menyadari letakmu yang sengguh jauh dari genggaman tangan. Akulah yang
bodoh. Akulah yang bersalah!</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Tenanglah, tak perlu
memerhatikanku lagi. Aku terbiasa tersakiti kok, terutama jika sebabnya
kamu. Tidak perlu basa-basi, aku bisa sendiri. Dan, kamu pasti tak
sadar, aku berbohong jika aku bisa begitu mudah melupakanmu.</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Menjauhlah.
Aku ingin dekat-dekat dengan kesepian saja, di sana lukaku terobati, di
sana tak kutemui orang sepertimu, yang berganti-ganti topeng dengan
mudahnya, yang berkata sayang dengan gampangnya.<b><i> </i></b></span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0Jakarta, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia-6.2087634 106.84559899999999-6.4613213999999992 106.5228755 -5.9562054 107.16832249999999tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-44391423591378520212016-03-27T20:36:00.000-07:002016-04-04T21:02:39.849-07:00S E N J A <span style="color: #cccccc;">Mataku takkan pernah lelah untuk mengamati senja,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Setiap hari tanpa jeda.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Katamu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Senja itu hal terindah yang tak pernah dimiliki siang, malam apalagi pagi.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Katamu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Senja tidak akan marah apalagi protes.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Katamu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Kamu membenci pagi, karena ia telah merenggut bahagia.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Katamu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Kamu membenci siang yang terlalu banyak memakan waktu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Hingga terbuang sia-sia.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Dan Katamu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Kamu membenci malam, karena ia terlalu menyakitkan.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Padahal,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Alasan yang kau ucapkan dan kau katakan itu adalah katamu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">itu adalah bagian kenanganmu bersama dia.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Dari pagi hingga pagi lagi setiap harinya,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Hanya dia yang kamu kenang,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Hanya dia yang kamu ingat,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Lupa padaku yang juga menjadi bagian dari pagi, siang, senja dan malam-mu.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Lalu, untuk apa kamu memintaku menjadi teman ?</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Teman macam apa yang sebenarnya yang kau minta ?</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Jika hanya sekedar teman melihat senja,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">atau pendengar keluh kesahmu setiap hari-nya.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Bukan aku orangnya.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Bukan aku wanita yang kau maksud.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Aku tak semurah itu dalam urusan cinta.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Jika aku cinta,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Aku tak sudi hanya sekedar menjadi teman-mu,</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Apalagi teman berbagi kenanganmu bersama-nya.</span><br />
<br />
<span style="color: #cccccc;">Terima Kasih ... </span><br />
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-75109292568964495032016-03-08T23:01:00.000-08:002016-03-07T23:12:25.032-08:0014 tahun tanpa malaikat pelindung<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">8 Februari 2016, </span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">sudah 14 tahun dari kepergian Papa.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Gimana kabarnya di sana? Indah, ya, pasti?</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">14 tahun terasa begitu cepat, juga begitu lambat, Pah.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">14 tahun ini aku dapat pelajaran begitu banyak, belajar untuk bangkit,
belajar untuk bersabar, belajar untuk tetap menjalani hidup ke depan dan
belajar selalu berhubungan baik dengan banyak orang. </span><br />
<span style="color: #cccccc;">sesuai pesan Papa
ke aku ketika hidup, jaga hubungan yang baik dengan siapapun.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Kalo
diingat-ingat lagi, 14 tahun yang lalu awal Papa tiada, waktu seperti
berhenti di hidup aku.</span><br />
<span style="color: #cccccc;">Nggak, kehidupan terus berjalan, tapi aku yang
berhenti karena nggak bisa menerima kenyataan.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Setiap
bulan, setiap tanggal 8, aku selalu bersedih, selalu menangis, keinget Papa terus. Aku selalu pendam sendirian tanpa ada yang tahu. Aku selalu
pura-pura bahagia.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Hari
ini seharian hujan, ke kantor seperti biasa. Hari ku berjalan dengan
sangat baik, tanpa tangis, tanpa bersedih. Ceria seperti Sonia yang
biasa. </span><br />
<span style="color: #cccccc;">Iya, awalnya aku kira gitu. Tapi ternyata mengingat hari ini
tanggal 8, air mata jatuh juga, Pah.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Tapi sekarang, aku udah balik ke Sonia yang Papa tau, aku baik-baik aja di sini. Aku mau bilang kalo kehidupanku kembali membaik.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Tahun
2002 adalah tahun terberat dalam hidup aku, tapi tahun ini 2016 akan
menjadi tahun yang indah untuk aku, juga untuk Papa. Dulu aku memang masih kecil tapi kenangan dan ingatan ku 14 tahun yg lalu masih ada Pah, aku berharap Papa selalu ada Tapi aku tau di manapun aku
berada, Papa selalu melihat semuanya dari sana, ya.</span></div>
<div class="streamItemWallContent streamItemContent-answer">
<span style="color: #cccccc;">Semoga Papa selalu tenang dan bahagia di rumah terbaik Allah.SWT ya, Pah. Aku
nggak akan pernah lupa mendoakan Papa selalu selama aku hidup di dunia.
Aku, Bang Derrys, dan Mama, kita semua sayang sama Papa.</span></div>
<span style="color: #cccccc;">I love you, Dad... :')</span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-13366153122371107122016-03-02T01:23:00.000-08:002016-04-04T21:02:52.474-07:00Semacam Pertemuan dan Perpisahan <span style="color: #cccccc;">Pertemuan dan Perpisahan adalah dua hal yang mutlak harus seimbang, tapi seringkali kita mengingkari cara kerjanya, merasa berhak bertemu tanpa harus berpisah .</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Nanti pada masanya, manusia akan merasakan benar-benar takut dengan pertemuan, sebab perpisahan bentuknya lebih nyata . .</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Ujung-ujungnya, kita harus terpaksa mengakui jika waktu tak akan pernah bisa membayar tuntas apa yang rindu kerjakan . . .</span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-92146633524161829732016-02-03T00:07:00.001-08:002016-04-04T21:03:01.154-07:00Cinta menurutku !!<h4>
<span style="color: #cccccc;">Sebenarnya cinta tak pernah serumit yang kamu bayangkan, jika kamu mau mengerti dan menerima cinta itu sendiri . . </span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">setiap cinta mempunyai kisahnya masing-masing. Dan setiap jalan mempunyai takdirnya masing-masing . .</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Tak ada kisah cinta yang sama. yang sama hanya rasa manisnya saja namun dengan kadar yang berbeda ..</span></h4>
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-83422228290239962092016-01-03T23:59:00.001-08:002016-01-03T23:59:44.520-08:00Terlalu Pahit Mencintaimu <h4>
<span style="color: #cccccc;">Mencintaimu itu seperti menari dibawah hujan, resikonya sakit, tapi menyenangkan.namun ketika aku merasakan sakitnya resiko mencintaimu aku rasa lebih baik aku tak pernah mencinta. karena sakitnya ternyata tak sebanding dengan kesenangan yang ku dapat.,</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">.</span></h4>
<h4>
<span style="color: #cccccc;">Aku kira manisnya mencintaimu akan terasa di akhir sehingga pahit yang ku teguk akan sebanding dengan manis yang akan kurasa, namun aku salah, manis yang kukecap hanya terasa di awal dan akhirnya pahitlah yang tersisa .. </span></h4>
Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-78763364053752364762015-12-03T19:27:00.004-08:002016-01-04T00:02:03.463-08:00Bisakah Kau bayangkan Rasanya jadi Aku?<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kamu pernah
menjadi bagian hari-hariku. Setiap malam, sebelum tidur, kuhabiskan beberapa
menit untuk membaca pesan singkatmu. Tawa kecilmu, kecupan berbentuk tulisan,
dan canda kita selalu membuatku tersenyum diam-diam. Perasaan ini sangat dalam,
sehingga aku memilih untuk memendam.</span></span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jatuh cinta
terjadi karena proses yang cukup panjang, itulah proses yang seharusnya aku
lewati secara alamiah dan manusiawi. Proses yang panjang itu ternyata tak
terjadi, pertama kali melihatmu; aku tahu suatu saat nanti kita bisa berada di
status yang lebih spesial. Aku terlalu penasaran ketika mengetahui kehadiranmu
mulai mengisi kekosongan hatiku. Kebahagiaanku mulai hadir ketika kamu
menyapaku lebih dulu dalam pesan singkat. Semua begitu bahagia.... dulu.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku sudah
berharap lebih. Kugantungkan harapanku padamu. Kuberikan sepenuhnya perhatianku
untukmu. Sayangnya, semua hal itu seakan tak kaugubris. Kamu di sampingku, tapi
getaran yang kuciptakan seakan tak benar-benar kaurasakan. Kamu berada di
dekatku, namun segala perhatianku seperti menguap tak berbekas. Apakah kamu
benar tidak memikirkan aku? Bukankah kata teman-temanmu, kamu adalah perenung
yang seringkali menangis ketika memikirkan sesuatu yang begitu dalam? Temanmu bilang,
kamu melankolis, senang memendam, dan enggan bertindak banyak. Kamu lebih
senang menunggu. Benarkah kamu memang menunggu? Apalagi yang kautunggu jika
kausudah tahu bahwa aku mencintaimu?</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuan, tak
mungkin kautak tahu ada perasaan aneh di dadaku. Kekasihku yang belum sempat
kumiliki, tak mungkin kautak memahami perjuangan yang kulakukan untukmu. Kamu ingin
tahu rasanya seperti aku? Dari awal, ketika kita pertama kali berkenalan, aku
hanya ingin melihatmu bahagia. Senyummu adalah salah satu keteduhan yang paling
ingin kulihat setiap hari. Dulu, aku berharap bisa menjadi salah satu sebab
kautersenyum setiap hari, tapi ternyata harapku terlalu tinggi.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Semua telah
berakhir. Tanpa ucapan pisah. Tanpa lambaian tangan. Tanpa kaujujur mengenai
perasaanmu. Perjuanganku terhenti karena aku merasa tak pantas lagi berada di
sisimu. Sudah ada seseorang yang baru, yang nampaknya jauh lebih baik dan
sempurna daripada aku. Tentu saja, jika dia tak sempurna—kautak akan memilih
dia menjadi satu-satunya bagimu.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah tahu
semua itu, apakah kamu pernah menilik sedikit saja perasaanku? Ini semua terasa
aneh bagiku. Kita yang dulu sempat dekat, walaupun tak punya status apa-apa,
meskipun berada dalam ketidakjelasan, tiba-tiba menjauh tanpa sebab. Aku yang
terbiasa dengan sapaanmu di pesan singkat harus (terpaksa) ikhlas karena
akhirnya kamu sibuk dengan kekasihmu. Aku berusaha memahami itu. Setiap hari. Setiap
waktu. Aku berusaha meyakini diriku bahwa semua sudah berakhir dan aku tak
boleh lagi berharap terlalu jauh.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tuan, jika
aku bisa langsung meminta pada Tuhan, aku tak ingin perkenalan kita
terjadi. Aku tak ingin mendengar suaramu ketika menyebutkan nama. Aku
tak ingin membaca
pesan singkatmu yang lugu tapi manis. Sungguh, aku tak ingin segala hal
manis
itu terjadi jika pada akhirnya kamu menghempaskan aku sekeji ini.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kalau kauingin
tahu bagaimana perasaanku, seluruh kosakata dalam miliyaran bahasa tak mampu
mendeskripsikan. Perasaan bukanlah susunan kata dan kalimat yang bisa
dijelaskan dengan definisi dan arti. Perasaan adalah ruang paling dalam yang
tak bisa tersentuh hanya dengan perkatan dan bualan. Aku lelah. Itulah perasaanku.
Sudahkah kaupaham? Belum. Tentu saja. Apa pedulimu padaku? Aku tak pernah ada
dalam matamu, aku selalu tak punya tempat dalam hatimu.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setiap hari,
setiap waktu, setiap aku melihatmu dengannya; aku selalu berusaha menganggap
semua baik-baik saja. Semua akan berakhir seiring berjalannya waktu. Aku membayangkan
perasaanku yang suatu saat nanti pasti akan hilang, aku memimpikan lukaku akan
segera kering, dan tak ada lagi hal-hal penyebab aku menangis setiap malam. Namun....
sampai kapan aku harus terus mencoba?</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sementara ini
saja, aku tak kuat melihatmu menggenggam jemarinya. Sulit bagiku menerima kenyataan
bahwa kamu yang begitu kucintai ternyata malah memilih pergi bersama yang lain.
Tak mudah meyakinkan diriku sendiri untuk segera melupakanmu kemudian mencari
pengganti.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seandainya kamu
bisa membaca perasaanku dan kamu bisa mengetahui isi otakku, mungkin hatimu
yang beku akan segera mencair. Aku tak tahu apa salahku sehingga kita yang baru
saja kenal, baru saja mencicipi cinta, tiba-tiba terhempas dari dunia mimpi ke
dunia nyata. Tak penasarankah kamu pada nasib yang membiarkan kita kedinginan
seorang diri tanpa teman dan kekasih?</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku menulis
ini ketika mataku tak kuat lagi menangis. Aku menulis ini ketika mulutku tak
mampu lagi berkeluh. Aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir, meskipun
tak pernah benar-benar tinggal. Seandainya kautahu perasaanku dan bisa membaca
keajaiban dalam perjuanganku, mungkin kamu akan berbalik arah—memilihku sebagai
tujuan. Tapi, aku hanya persinggahan, tempatmu meletakan segala kecemasan, lalu
pergi tanpa janji untuk pulang.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Semoga kautahu,
aku berjuang, setiap hari untuk melupakanmu. Aku memaksa diriku agar
membencimu, setiap hari, ketika kulihat kamu bersama kekasih barumu. Aku berusaha
keras, setiap hari, menerima kenyataan yang begitu kelam.</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bisakah kaubayangkan
rasanya jadi orang yang setiap hari terluka, hanya karena ia tak tahu bagaimana
perasaan orang yang mencintainya?</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Bisakah kaubayangkan
rasanya jadi aku yang setiap hari harus melihatmu dengannya?</span></span>
</div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bisakah kaubayangkan
rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat
baik-baik saja?</span></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #cccccc;"><br /></span></div>
<span style="color: #cccccc;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kamu tak
bisa. Tentu saja. Kamu tidak perasa..</span></span>Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7336913018382800518.post-81941091733627851202015-12-01T21:01:00.003-08:002016-04-04T21:03:10.539-07:00a n a l o g i || m e n u l i s<span style="color: #cccccc;">Jatuh cinta kadang seperti berimajinasi</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Di kepala kau simpan rapi, didalam hati rasamu terkunci</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Pada akhirnya, hanya kosonglah yang akan menyapa hari</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Jatuh cinta kadang seperti menulis cerita</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Kau berani biarkan jarimu merangkai kata, kau biarkan mulutmu ungkapkan rasa</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Pada akhirnya yang namanya peluang patah hati akan tetap ada</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Konsekuensi itu mutlak</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Akan ada, pasti ada, harus ada</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Kau diam atau melaju, konsekuensi ada didepan matamu</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Pilihan akan terus menunggu, seperti setianya malam menunggu matahri redup</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Pilihan akan terus mengikut, seperti setianya oksigen menemani hidup</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Tanpa menulis imajinasimu miris</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Tanpa ditulis dia hilang terkikis</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Seperti diam-diam mencinta namun mendamba</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Rasamu hanya akan berjalan di tempatnya semula</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Dengan menulis gelisahmu kian menyapa</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Pencera dimana-mana, plagiator merajalela</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Seperti mencintai tanpa dihargai</span><br />
<span style="color: #cccccc;"><br /></span>
<span style="color: #cccccc;">Rasamu hanya akan berakhirdirelung energi</span><br />
<br />Sonia Pardedehttp://www.blogger.com/profile/10585702017155781323noreply@blogger.com0