^^

Bersabarlah, kau hanya sedang berada dalam fase mencintai seseorang yang salah, sehingga kau merasa terluka yang cukup melemahkanmu.

Lihat saja, ketika esok kau telah belajar dari kesalahan, kau akan menemukan fase dimana betapa baiknya Tuhan padamu, mengatur semuanya dengan sebegitu baik, ketika kau menemukan dia yang terbaik dari yang maha baik, untuk kamu yang belajar untuk menjadi lebih baik.

Rabu, 15 November 2017

Setiap Akan Tidur, Aku Selalu Berdoa Agar Kau Datang di Mimpiku

Mengingat wajahmu saja air mata sudah menetes dengan deras apalagi bila harus mengingat dan mengenangmu. Namun apalah daya, rindu itu semakin melambung tinggi, tak sanggup aku pendam sendiri. 
Sejak kepergianmu di umur 8 tahunku dulu, karena penyakit jahat yang menyerangmu membuat aku tak kuasa menahan rindu ingin bertemu. Papa, kedua anakmu kini sekarang telah dewasa. Abang si anak pertama papa sudah menjadi ayah dengan mempunyai 1 anak laki-laki yang mirip denganmu. Sedangkan aku masih dalam proses menempuh pendidikan dengan penuh semangat agar kau bangga di atas sana.
Pah, Mama baik-baik saja, kami bertiga selalu merindukanmu di sini. Mama bekerja untuk kami dan berperan ganda sekaligus. Kadang ia menjadi Papa yang berkeringat lelah menghidupi kami. Kadang ia menjadi Mama yang selalu memberikan kasih sayang tak pernah henti. Pah, apakah kau juga rindu denganku? Kenapa kau tak ingin bertemu denganku?

Aku sadar akan kehilanganmu, tapi yang aku harapkan adalah agar kau menemuiku, sekali saja pun tidak apa-apa. Setiap ingin tidur aku selalu berdoa agar kau datang dalam mimpiku, aku berdoa agar kau mendengar di atas sana. Tapi mengapa kau tidak datang, Pah?

Mengapa? Apa kau tidak sayang lagi denganku? Hampir 15 tahun sudah kau pergi, selama itu kau juga tidak pernah lagi mewujudkan keinginanku. Pah, aku hanya ingin satu hal saja, agar d itidur malamku yang panjang, kau menemaniku walau lewat mimpi saja, hanya itu pah. Apakah susah? Aku mohon, jangan biarkan aku tenggelam dalam rindu ini. Tetesan air mata yang selalu menggambarkannya di setiap malam sunyi tanpa seorang pun, tetap saja hanya itu keinginanku, aku ingin bertemu.
 

Pah, aku pernah dibuat sakit hati oleh seorang lelaki, yang pernah berkata bahwa dia akan mencintaiku hidup dan mati. Ia berikan segala harapan serta janji manisnya kepadaku. sepertinya dulu aku adalah perempuan kecil yang masih polos pah. Aku mempercayai semua yang diutarakannya. Namun, semua hal itu hanya kebohongan.

Setelah dia hadir, membuatku jatuh dan mencinta, setelah aku selalu memprioritaskan dia, setelah aku berbahagia, dia lenyapkan semua dengan dusta semata. Dia pergi tanpa memikirkan keadaanku seperti apa, saat itu aku rapuh, pah. Aku berdiri di pinggir jalan dengan pandangan kosong, aku tak ingin pulang ke rumah, aku takut mama mengetahuinya.

Air mata tumpah sangat parah, hatiku sakit, pah. Saat itu aku hanya perlu sandaran dari sosok laki-laki yang tulus mencintaiku apa adanya, yaitu papa.

Bagaimana mungkin papa bisa menjadi temanku lagi, sementara papa sudah tidak ada? Aku semakin menangis pah, luka hati yang paling terdalam bukan sekadar telah tergores, namun telah tertusuk hingga hancur.

Setelah kejadian itu, aku takut untuk jatuh cinta, pah. Aku takut akan laki-laki yang terlalu memandangiku dengan penuh arti. Aku takut akan laki-laki yang selalu mengatakan dusta. Aku takut akan laki-laki yang selalu memperhatikanku. Aku takut akan laki-laki yang menyatakan cinta dan aku takut akan laki-laki yang berkata akan selalu melindungiku, pah. Entah sampai kapan aku merasakan ketakutan ini.


Tapi aku sadar, cinta yang tepat tidak akan datang dengan cepat. Aku yakin, saat aku rapuh kemarin, kau menangis sedih di atas sana. Hapuslah air matamu, pah. Putrimu sekarang tidak apa-apa, justru sekarang menjadi lebih kuat dan dapat berpikir dewasa. Karena pengalaman telah banyak mengubahku, jangan bersedih lagi, pah.

Sekarang aku bisa tertawa lepas, aku memiliki banyak teman yang menghapus duka. Aku akan sukses, pah. Aku akan buat mama bangga, aku sangat mencintai mama sama halnya dengan aku mencintaimu. pah, kadang aku suka cemburu, melihat teman-teman yang di jenguk dan selalu diperhatikan papa nya saat berada di pesantren. Aku duduk termenung di kamar dan berusaha untuk tidak menangis. 


Pah, aku pernah mendengar seorang teman dekatku sedang berbohong dengan ayahnya. Aku sedih sekali, mereka diberikan kesempatan untuk hidup bersama ayahnya namun disia-siakan. Oh iya, pah, aku pernah mendengar, “Selangkah anak perempuannya keluar rumah tanpa menutup aurat, selangkah pula ayahnya menuju ke neraka." Pah, ketahuilah, meskipun aku belum sempurna dalam menjalankan ibadah, aku akan berusaha untuk taat, kututup aurat dengan ikhlas untuk menjalankan kewajibanku dan untuk menjagamu lewat sini. Karena hal ini dan doa terbaik yang dapat kuhadiahkan untukmu, pah. Dimana pun kau sekarang, kau tetap di hati dan selalu kusayang.


Papa, keinginanku masih sama seperti yang dulu dan tak akan pernah berubah, aku masih mengharapkan hadirmu dalam mimpiku, pah. I'm never stop loving you, dad.